Eucliwood Hellscythe's Blog

   Pada artikel sebelumnya, pembaca sudah mengetahui tentang dampak negatif dari adanya wabah Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) pada sektor bisnis lokal, nasional, ataupun global. Maka pada pembahasan kali ini, saya akan memaparkan dampak positif terhadap peluang bisnis pada scope yang sama.

   Namun, sebelum memasuki ranah tersebut, mari kita reka ulang mengenai apa itu COVID-19 sebenarnya. hal ini perlu agar pembaca minimal memahami konsep penyakit COVID-19 ini. Apakah pembaca sudah siap? Mari kita mulai.

   COVID-19 merupakan penyakit berupa virus yang dapat menyerang dan mengganggu kerja pernapasan manusia. Penyakit ini mempunyai alias yaitu Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Penyakit ini mempunyai komplikasi kepada penyakit pernapasan seperti Pneunomia akut dan berakhir kepada kematian (Pane, 2020).

   Salah satu daerah infeksi COVID-19 ini berada di Indonesia. Indonesia yang dikenal sebagai neraga tropis ini dulu dianggap sebagai negara yang "bebas COVID-19". Namun, hal ini berubah sejak ditemukannya dua warga indonesia yang terpapar oleh virus ini di daerah Depok (Fadhil, 2020). Tertanggal 29 Maret 2020 ini sudah terjadi 6396 kasus dengan rincian 1285 positif, 5111 negatif, 64 sembuh, dan 114 orang meninggal (Kemkes RI, 2020).

   Setelah membaca pemaparan di atas, mari kita lanjutkan untuk mengetahui peluang bisnis dilakukan masyarakat dalam pendemik global COVID-19 ini.

   Salah satu peluang pada fase pandemik global ini berada pada sektor bisnis kesehatan. Hal ini dinyatakan oleh Mentri Kesehatan, Terawan Agus Putranto. Ia menyatakan bahwa pada saat inilah di mana Indonesia dapat memproduksi bahan baku medis sendiri. Pernyataan ini dilontarkan dikarenakan 60% dari sumber bahan baku medis Indonesia berasal dari Tiongkok. Oleh karena itu, Menteri Kesehatan akan mendorong usaha Obat Modern Asli Indonesia (OMAI). OMAI sendiri sudah diterapkan oleh salah satu perusahaan farmasi di Indonesia yaitu Dexa Group. Mereka dapat menciptakan obat inlacin dan Diabetes (Billy, 2020).

   Di sektor pertanian pun tidak mau kalah. Duta petani Milenial Kementerian Pertanian (Kementan), Sandi Octa Susila melakukan gebrakan baru dalam menyikapi pandemik global COVID-19 ini. Didasarkan kepada produk pangan impor yang mulai sulit didapatkan akibat kebijakan negara pengimpor dalam menangkal penyakit COVID-19 ini, Sandi mengatakan bahwa saat inilah produk lokal akan menjadi tuan rumah di negaranya sendiri.

   Salah satu metode yang diterapkan oleh Sandi ialah menyediakan layanan antar produk pangan. Hal ini dilakukan dalam upaya mencegah serta mematuhi protokol COVID-19 yang menghibau masyarakat agar tetap ada di rumah. Cara memesan layanan ini cukup mudah, pengguna cukup memesan pangan yang diinginkan via website ataupun Whatsapp. Sebagai catatan, ia menambahkan bahwa terdapat 141 jenis pangan yang sudah siap dijual kepada masyarakat (Nidya, 2020).

   

   Dari sektor UMKM juga mendapatkan peluang bisnis yang sangat baik. Mengingat bahwa sektor impor pangan sedang mengalami kemunduran, pada fase inilah UMKN dapat megembangkan sayapnya ke dalam komoditas di Indonesia. Praktisi koperasi milenial dan ekonomi kerakyatan, Frans Meroga Panggabena megatakan jika diasumsikan bahwa produk UMKM dapat menjadi substitusi impor, maka sama artinya mencetak 2 juga orang agroprenur baru (Budi, 2020).

   Dari sektor fintech, akibat COVID-19 ini mempunyai implikasi beragam terhadap perkembangan bisnisnya di Indonesia. Dari implikasi tersebut terdapat peluang bisnis pinjaman yang dapat dikembangkan secara maksimal. Hal ini mendukung masyarakat yang masih membutuhkan dana namun tidak dapat keluar rumah. Pinjaman Digital dari fintech menjadi salah satu cara mereka dalam mendapatkan dana tersebut (Nurul Ulya, 2020).

   itulah beberapa dampak positif terhadap peluang bisnis sektor lokal, nasional, atau global yang terjadi akibat global pandemic bernama COVID-19. Saya berharap agar artikel ini bermanfaat bagi pembaca sekalian. Terima kasih.

Fadhil, Haris (2020), 2 Warga Depok Positif Corona, Pengawasan Kedatangan di Kualanamu Diperketat, DetikNews, diakses pada 29 Maret 2020, Link

PHEOC (2020), Data Covid-19 Terkini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, diakses pada 29 Maret 2020, Link

Pane, Merry Dame Cristy (2020), Virus Corona, Alodokter, diakses pada 29 Maret 2020, Link

Billy, Apfia Tioconny (2020), Wabah COVID-19 Peluang Indonesia Tingkatkan Obat Modern Asli Indonesia, Tribunnews, diakses pada 29 Maret 2020, Link

Inadha Rahma, Nidya (2020), Duta Petani Milenial: Covid-19 Buka Peluang bagi Produk Pertanian Lokal, Kompas, diakses pada 29 Maret 2020, Link

Ari, Santo (2020), Pandemi Covid-19, Petani Milenial Siapkan Layanan Antar Produk Pangan, Tribunnews, diakses pada 29 Maret 2020, Link

Budi, Kurniasih (2020), Ancaman Covid-19, Apa Benar Ini Bisa Jadi Peluang Bisnis bagi UMKM?, Kompas, diakses pada 29 Maret 2020, Link

Nurul Ulya, Fika (2020), Wabah Corona, Peluang dan Tantangan Besar untuk Fintech, Kompas, diakses pada 29 Maret 2020, Link

   Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan sejenis virus baru yang ditemukan pada tahun 2019. Virus ini dikenal oleh kemampuannya dalam menularkan virusnya ke banyak orang secara "tidak terlihat". Ia pun dapat menginfeksi hampir 1/3 populasi dunia dan membunuh cukup banyak orang dalam rana akhir tahun 2019 - awal 2020 ini.

   Salah satu daerah infeksi COVID-19 ini berada di Indonesia. Indonesia yang dikenal sebagai neraga tropis ini dulu dianggap sebagai negara yang "bebas COVID-19". Namun, hal ini berubah sejak ditemukannya dua warga indonesia yang terpapar oleh virus ini di daerah Depok (Fadhil, 2020). Tertanggal 25 Maret 2020 ini sudah terjadi 3415 kasus, 790 positif, 2625 negatif, 31 sembuh, dan 56 orang meninggal (Puspa sari, 2020).

   Akibatnya, pemerintah membuat sebuah kebijakan untuk melakukan social distancing atau jika diralat dapat juga dikatakan sebagai physical distancing dalam upaca pengurangan resiko terpapar virus ini (Ihsanuddin, 2020).

   Dari seluruh elaborasi yang dilakukan pemerintah untuk menanggulangi pandemik global ini, COVID-19 memang diakui telah melumpuhkan seluruh aktivitas di dunia, terutama dalam sektor ekonomi dan bisnis.

   Dalam pembahasan artikel ini, penulis akan membahas beberapa dampak negatif yang ditimbulkan oleh COVID-19 ini dalam sektor tersebut.

   Video yang telah diunggah satu bulan yang lalu ini menjadi salah bagian dari dampak negatif dari COVID-19 ini. Berdasarkan video di atas, ekonomi di Indonesia diprediksi akan mengalami defisit pada tahun 2020 ini.

   Dikarenakan hal tersebut, pemerintah pun juga membuat kebijakan dalam meminimalisir dampak negatif tersebut dengan membuat kebijakan ekonomi secara menyeluruh. Salah satunya adalah permintaan Kemendagri kepada pemda untuk melakukan relaksasi pajak dunia usaha. 

Kemendagri melakukan upaya ini agar pemda dapat minimal mengurangi beban usaha lokal yang sedang tertekan oleh faktor - faktor pajak daerah.

   Di sektor bisnis online, akibat COVID-19 ini banyak mitra usaha yang mengalami banyak kerugian. Sebut saja salah satu perusahaan besar GO-JEK yang kini mengalami permasalahan penurunan pelanggan Go-ride akibat virus ini. Hal ini diakibatkan kebijakan physical distancing sehingga banyak dari driver yang tidak mendapat pelanggan seperti biasanya. Kemudian, dari sisi keselamatan driver itu sendiri, jika ia mengambil pelanggan maka ia mungkin dapat terserang oleh virus ini pula.

   Co-CEO Gojek Kevin Aluwi, memberikan sebuah kebijakan berupa skema bantuan pendapatan mitra driver yang positif terkena COVID-19. Kebijakan yang dimaksud seperti memberikan dukungan pendapatan dan menghentikan sementara cicilan yang berjalan misalnya premi asuransi, cicilan kendaraan, dan lain sebagainya. Bantuan berlaku sampai mitra driver bersangkutan kembali bekerja (Rismawan, 2020).

   Tidak hanya bisnis global ataupun dampaknya ke daerah nasional, COVID-19 juga memberikan dampak kepada usaha - usaha mikro. Salah darinya ialah bisnis perhotelan yang menjadi tempat orang luar negeri untuk berisitirahat ketika berwisata di Indonesia.

   Contohnya di provinsi Riau, tingkat keterisian hotel di sana turun hingga 30% - 40%. Selain itu, banyak dari karyawan hotel yang diminta untuk mengajukan cuti untuk mengurangi biaya pengeluaran (Safitri, 2020).

   Melaju ke ibukota, Akibat kebijakan Gubenur DKI Jakarta, Anies Baswedan, banyak fasilitas di DKI terpaksi dihentikan seperti mall, pusat hiburan, dan lainnya. Contohnya yang terjadi pada mall Kelapa gading, sarinah, Plaza Indonesia, Senayan city, dan lainnya yang menutup layanan akibat COVID-19 (Hasibuan, 2020).

   Itulah beberapa dampak negatif terhadap bisnis lokal, nasional, atau global yang terjadi akibat terjadinya global pandemic bernama COVID-19. Saya artikel ini bermanfaat bagi pembaca sekalian. Terima kasih.

Fadhil, Haris (2020), 2 Warga Depok Positif Corona, Pengawasan Kedatangan di Kualanamu Diperketat, DetikNews, diakses pada 25 Maret 2020, Link

Puspa Sari, Haryanti, Nasrudin Yahya, Achmad (2020), UPDATE: Tambah 105 Pasien, Kini Ada 790 Kasus Covid-19 di Indonesia, Kompas, diakses pada 25 Maret 2020, Link

Ihsanuddin (2020), Jokowi: Physical Distancing Paling Pas untuk Cegah Covid-19 di Indonesia, Kompas, diakses pada 25 Maret 2020, Link

Cusna Farisa, Fitra (2020), Covid-19 Mewabah, Kemendagri Minta Pemda Lakukan Relaksasi Pajak Dunia Usaha, Kompas, diakses pada 25 Maret 2020, Link

Rismawan, Irwan (2020), Gojek Luncurkan Skema Bantuan untuk Mitra Terdampak Covid-19, Tribun News, diakses pada 25 Maret 2020, Link

Safitri, Kiki (2020), Mengukur Dampak Wabah Virus Corona ke Bisnis Hotel, Kompas, diakses pada 25 Maret 2020, Link

Hasibuan, Linda (2020), Deretan Mal Ini Tutup Sementara Gegara Wabah Corona di RI, CNBC Indonesia, diakses pada 25 Maret 2020, Link