Posted by : Raindeca Dzulikrom Haqqu Saturday, April 13, 2019

SOu
     Di dalam manajemen Teknologi Informasi, kita tidak dapat melepaskan diri dari berbagai macam standar yang telah ditentukan agar sebuah perusahaan dapat berkembang dengan semestinya. Oleh Karena itu, Banyak dari mereka berlomba-lomba mencari referensi dan gambaran atas standar itu. Salah satu yang terkenal ialah COBIT (Control Objective for Information and related Technology).
   Dikutip dalam Wikipedia, COBIT adalah suatu panduan standar praktik manajemen teknologi informasi yang mempunyai maksud utama menyediakan kebijakan yang jelas dan good practice untuk IT governance, membantu manajemen senior dalam memahami dan mengelola risiko-risiko yang berhubungan dengan IT.
     Melalui ISACA HQ dalam Youtube Channel nya, Ia menjelaskan tentang gambaran, tata cara, dan kelebihan dari sistem COBIT ini. Edisi COBIT saat ini adalah COBIT 5 dan informasi mengenainya dapat diakses di dalam halaman resmi COBIT atau melalui video berikut ini:



     Pada pembahasan kali ini, saya akan menganalisa perusahan PT. Telkom Indonesia Tbk semarang melalui referensi jurnal ilmiah karya Guido Waluyan dan Augie David Manuputty. Untuk lebih dalamnya maka saya akan persempit ke dalam 5 cakupan yaitu:
    1. Perancanaan dan Organisasi (PO);
    2. Pengadaan dan implementasi (AI);
    3. Pengantaran dan dukungan  (DS); dan
    4. Pengawasan dan evaluas (ME)
     Untuk perusahaan ini, bedasarkan jurnal yang digunakan, didapat hasil data sebagai berikut ini:
Sumber: Evaluasi Kinerja Tata Kelola TI Terhadap Penerapan Sistem Informasi Starclick Framework COBIT 5 (Studi Kasus: PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Semarang) (Gambar memiliki hak cipta dari pembuat jurnal)
     
Baiklah mari kita mulai dari yang pertama

Perencanaan dan Organisasi (PO)

     
Sumber: Van Haren Publishing

   Bedasarkan data yang telah dilampirkan di atas. PT Telkom Indonesia Tbk Semarang tidak memiliki masalah yang berarti dalam perencanaan yang diterapkan. Hal ini mungkin disebabkan dikarenakan mereka telah menerapkan sistem COBIT 5 dengan baik dan sejujurnya penulis masih belum mempunyai data yang lebih lengkap mengenai analisa bagian ini di dalam jurnal tersebut.

Pengadaan Dan Implementasi (AI)

     Pengadaan merupakan suatu mekanisme di mana pihak perusahaan menyediaan fasilitas IT yang memadai serta Implementasi adalah hasil kerja nyata dari mengadaan yang dilakukan diselaraskan dengan penggunaan fasilitas IT yang dimiliki.
    Melalui data di atas, lagi - lagi penulis belum dapat menemukan data secara kongkrit. Namun, Bedasarkan garis umum. Pengadaan dan implementasi PT. Telkom secara umum sudah bisa dinyatakan baik. Kurangnya data dikarenakan kurangnya analisa dan referensi yang dimiliki penulis.

Pengantaran dan Dukungan (DS)

    Pengantaran dan Dukungan merupakan pelayanan yang berikan oleh PT. Telkom Indonesia sebagai perusahanaan BUMN. Dalam Aspek ini, penulis tidak menemukan kesalahan dalam pelayanan yang diberikan dan masih belum menemukan masalah yang berarti dalam pengantaran dan dukungan yang diberikan.

Pengawasan dan Evaluasi (ME)

    Bedasarkan data yang diberikan ditemukan 3 masalah yang dialamai cabang semarang ini. Pertama ialah Belum maksimalnya transparansi performa terhadap pelaporan yang sistematik dan ketepatan maktu, masalah kesesuaian terhadap ketentuan dengan tujuan IT perusahaan yang berkaitan dengan sistem informasi “Startclik”. 
  Masalah Kedua ialah Kurangnya kontrol terhadap user yang mempengaruhi pemahaman user terhadap resiko-resiko yang bisa terjadi ketika sistem berjalan (human error). 
   Terakhir adalah Kurangnya kontrol secara menyeluruh dan berkala dengan pihak penyedia sistem terhadap persetujuan yang tertera dalam kontrak berkaitan dengan kebijakan, prinsip, standar.

Capability Level Process

     Melalui Jurnal tersebut, didapatkan nilai CLP sebesar 1.89 dan memiliki gap 1.10 untuk mencapai 3.00.

Kesimpulan

    Melalui beberapa faktor yang telah dilihat. Dapat disimpulkan bahwa PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Semarang mempunyai potensi untuk mencapai target 3.00 melalui konsep COBIT 5. Hal yang perlu diperbaiki salah satunya ialah Perusahaan melakukan analisis kebutuhan terhadap proses dan aktivitas yang akan dilakukan terkait dengan penerapan aplikasi Starclick. Perusahaan melakukan monitoring dan evaluasi yang tepat terhadap proses bisnis untuk mengoptimalkan proses penerapan aplikasi Starclick secara menyeluruh. Saran tersebut merupakan hasil dari buah tangan penulis jurnal.

Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/COBIT diakses pukul 10:30 WIB
Waluyan,Guido dan David Manuputty, Angie, "Evaluasi Kinerja Tata Kelola TI Terhadap Penerapan Sistem Informasi Starclick Framework COBIT 5 (Studi Kasus: PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Semarang)", Desember 2016, TEKNOSI

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Eucliwood Hellscythe's Blog - Shiroi - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -